Hari Terakhir Bersama cinta
Minggu 15-April-2018 hari terakhirku di
“kota daeng” ini, aku harus pergi lagi maninggalkan cinta sendiri dengan rasa
rindunya, ia berkata kepada “mengapa kamu seperti cinderella yang datangnya
hanya sebentar lalu pergi lagi dengan waktu yang lama”, dan aku berkata
kepadanya yaa baginilah resiko LDR sambari tersenyum tipis kepadanya.
Sebelum kepulanganku banyak sekali kejadian
yang tak mengenakan menimpa kami berdua, bermula dari cinta yang tiba-tiba
sakit perut dan aku harus mengantarkannya pulang kerumahnya, yang seharusnya
dia yang mengantarkanku kebandara untuk melepas kepulanganku, tetapi yasudah
lah demi cinta aku rela mengantarkannya pulang, karena aku tak tega melihatnya
kesakitan, aku berpacu dengan waktu karena sudah sangat dekat dengan jadwal
penerbanganku yang tersisa 1 jam, dari daya menuju ke maros aku mengegas mobil
dengan kecepatan tinggi. Dan dalam perjalanan kerumahnya tiba-tiba perutku juga
sakit, tapi aku tak mau membuat cinta khawatir, aku barusaha menahan rasa
sakitnya.
Setelah sampai di rumahnya, cinta memintaku
untuk turun untuk menemui papanya, tapi dengan alasan takut ketinggalan
pesawat, aku hanya berpamitan dengan cinta. Padahal aku sudah tidak tahan untuk
buang air karena perutku juga sangat sakit, sepertinya kami keracunan makanan
yang sama, sampai mengalami sakit yang sama seperti ini.
Setelah cinta turun dari mobil aku langsung
menancap gas untuk menuju ke SPBU dan langsung menuju toilet, setelah perutku
sudah agak enakan aku langsung meluncur ke bandara karena jadwal penerbanganku
sudah semakin dekat. Aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi dan hampir
menabrak pengguna motor, aku sangat takut ketinggalan pesawat, dan akhirnya aku
sampai di bandara sultan hasanudin dan aku harus mencari orang untuk
mengembalikan mobil, setelah bertemu dengan dengan pemilik mobil, aku langsung
berlari ke ruang cek-in, untungnya aku sudah melakukan cek-in online, sesampai
di dalam aku tinggal mencetak boarding pass.
Setelah melewati proses yang cukup panjang
akhirnya aku sampai di ruang tunggu bandara, dan untungnya pesawat yang aku
tumpangi mengalami keterlambatan, jadi aku masih bisa beristirahat sebentar
karena keringatku sudah bercucuran setelah berlari kesana kemari, tak lama
kemuadian pesawat yang aku tumpangi akhirnya akan fi berangkatkan, dan aku
langsung masuk ke pesawat sesampai di pesawat aku langsung tertidur pulas
sampai ke jakarta.
Itulah ending dari cerita “Mengejar Cinta”
semoga memberi manfaat kepada kalian yang membaca, ini hanyalah kisah sederhana
dari perjalananku untuk menemui cinta semoga kalian bisa terhibur dengan cerita
ini heheheheh.
0 komentar:
Posting Komentar