Jumat, 16 Maret 2018

Belanda Membawa Pengaruh Besar Dalam Penanaman Kopi Di Indonesia



Ada Campur Tangan Belanda Dalam Penanaman Kopi Di Indonesia




Pada awal abad ke-17 Belanda melalui serikat dagangnya yaitu VOC membawa biji kopi untuk di tanam di Indonesia, yang di dapatkannya dari pedagang Arab di Yaman (pelabuhan mocha).

Pertama kali kopi ditanam di wilayah Batavia (Jakarta), yaitu di Jatinegara dan Pondok Kopi (Jakarta Timur) tetapi gagal. Kemudian Belanda melakukan penanaman kopi di dataran yang lebih tinggi, seperti Bogor, Sukabumi, dan sebagian wilayah di Tanah Priangan yang hasilnya sangat memuaskan. Permintaan kopi yang kian meningkat, memaksa Belanda melakukan ekspansi kembali di wilayah Jawa Tengah, Sulawesi, Bali, dan Sumatra bagian selatan (Lampung, Bengkulu, Palembang, dan Jambi). Pada akhir abad ke-18 ,kopi mulai di tanam di sekitar Pegunungan Ijen (Jember dan Banyuwangi), Jawa Timur. Selanjutnya diikuti wilayah Sumatera Utara dan Dataran Tinggi Gayo (NAD).




Kopi juga mewarnai rentetan peristiwa mencekam pada masa kolonial. Sistem penyerahan wajib ala Daendels menjadi yang pertama menyengsarakan rakyat Indonesia. Kemudian, di bawah komando Van Den Bosch yang menggantikan Daendels, sistem tanam paksa (Cultuur stelsel) semakin menyiksa rakyat. Kesengsaraan rakyat Indonesia mulai reda ketika tercetusnya Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) yang diusung oleh Conrad Theodore van Deventer.

Dilihat dari kiprahnya, kopi di Indonesia akan membawa kita pada sejarah yang pahit. Tetapi perjuangan petani pada masa kolonial telah mengantarkan manisnya kopi menjadi warisan dunia yang dipersembahkan khusus untuk Indonesia.

sumber (bicarakopi)


0 komentar:

Posting Komentar