Selasa, 20 Maret 2018

Secarik Kisah Pahlawan Di Secangkir Kopi Aceh




Secarik Kisah Pahlawan Di Secangkir Kopi Aceh
         



Pernahkah teman-teman mendengar atau melihat, ataupun pernah merasakan minum kopi dengan cara gelas di balik di astas piring kecil? Yaa tradisi minum kopi seperti ini berasal dari pesisir barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yakni Meulaboh. Masyarakat Aceh lebih mengenal tradisi meminum kopi seperti ini dengan nama “kupi khop”.
Kupi Khop sudah melegenda di negeri Serambi Mekkah ini. Berasal dari kisah pahlawan asal Meulaboh, Teuku Umar. Pada tahun 1899 saat masa kolonial Belanda, nama Teuku Umar menjadi yang paling dicari karena gempuran dadakan yang ia lancarkan bersama pasukannya.
Malam 11 Februari 1899 di pesisir Meulaboh, Aceh Barat, Teuku Umar bersabda, “Besok pagi kita akan minum kopi di kota Meulaboh, atau aku mati syahid.”
Malam itu, Teukur Umar dengar kabar bahwa kepala pimpinan militer Belanda di Aceh, Jenderal Van Heutzs, tengah berada di Meulaboh dengan sedikit pengawalan. Suami Cut Nyak Dien tersebut yakin, satu-satunya cara melemahkan mental pasukan Belanda adalah dengan menculik Jenderal Van Heutzs. Satu-satunya cara, tak lain tak bukan, adalah melancarkan gerilya. Pagi itu, mereka akan menculik Van Heutzs. Namun, rencana ini bocor ke telinga Van Heutzs. Di pantai Ujung Kalak, pasukan Van Heutzs menembak sembarang dalam kegelapan. Sebelum sempat melancarkan serangan, Teuku Umar mati tertembus peluru.
Bertahun-tahun kemudian, ‘Kupi Khop’ merebak di pesisir Aceh Barat. Tidak ada yang tahu persis bagaimana dan kapan, kelahiran ‘Kupi Khop’ bermula. Konon, kopi yang disajikan dengan ‘gelas terbalik’ ini terinspirasi dari model topi Teuku Umar. Konon, gaya penyajian kopi khas Meulaboh ini sudah ada sejak zaman Teuku Umar bergerilya. Penyajian kopi ini juga dinilai efektif oleh masyarakat setempat, dengan gelas terbalik, kopi akan tetap tahan panas dan tidak tercampur debu walau ditinggal melaut.
Gimana guys semoga artikel di atas bisa menambah pengetahuan kalian tentang kopi…
Sumber (bicarakopi)

0 komentar:

Posting Komentar